(Tribulus terrestris)

Nama Lain :
Ji li dze (Cina), Caltrop, Puncture Vine (Eropa)
Familia :
Uraian :
Tanaman tribulus (Tribulus terrestris) sebenarnya sudah lama digunakan
dalam pengobatan herbal. Namun demikian, di Indonesia, nama tribulus
baru mencuat akhir-akhir ini setelah ditampilkan oleh iklan suatu produk
jamu.
Di Eropa, tanaman yang juga dikenal dengan nama ''Puncture Vine'' atau
Caltrop ini telah digunakan sebagai herbal stimulan untuk meningkatkan
libido (kemampuan seksual) pria dan wanita sejak berabad-abad lampau.
Selain itu, tanaman ini juga digunakan dalam pengobatan hati, ginjal,
serta penyakit saluran pencernaan.
Lily M. Perry, penulis buku ''Medicinal Plants of East and Southeast
Asia'', mengatakan tibulus dapat digunakan sebagai astringen,
aprodisiaka, diuretika, tonika, serta hemostatika. Sementara G.S. Stuart
MD, dalam buku ''Chinese Materia Medica Vegetable Kingdom'',
menyebutkan tanaman yang juga dikenal dengan sebutan Chi-li/Jili ini
dapat digunakan sebagai penambah sperma pria serta untuk gangguan
ginjal.
Tribulus merupakan tumbuhan tropis, tumbuh dan berkembang di dataran
rendah sepanjang tahun (sepanjang musim) sebagai tanaman gulma atau
tumbuhan liar yang tumbuh setinggi 10~50 sentimeter, dengan daun
bertolak belakang berisi 5~8 pasangan dedaunan bulat panjang sepanjang 1
sentimeter dengan lebar 6 milimeter, dengan bungan kuning yang tumbuh
dari putik pendek dan kapsul melingkar keras dengan 3 sekam berisi
benih. Tanaman ini mempunyai kemampuan untuk tumbuh pada tanah tandus,
kering, berpasir, hingga berbatu.
Tanaman yang berkembang biak melalui biji ini tumbuh menjalar, terdiri
dari banyak cabang dengan daun kecil-kecil yang berpasangan. Batangnya
menjalar dan beruas, rata-rata mencapai panjang 1,5 m.
Tribulus memiliki akar tunggang dan serabut. Bunganya berwarna kuning
yang tumbuh hampir pada setiap ruas batang dan cabang, Sementara buahnya
berduri berukuran kecil, terdiri dari 3 sampai 4 keping biji.
Kemungkinan bunga menjadi buah sangatlah tinggi.
Pada umur semusim, sekitar 3 bulan, tanaman sudah tumbuh sempurna dari
akar, batang, daun, bunga hingga buah. Pada kondisi ini tanaman sudah
siap dipanen.
Tanaman ini banyak tumbuh di Cina dan Jepang. Di Indonesia terdapat 2
jenis tribulus, yakni Tribulus terrestris dan Tribulus citoides
(keduanya telah dibudidayakan). Tribulus terrestris merupakan tumbuhan
luar negeri yang dibawa ke Indonesia. Sedangkan Tribulus citoides
merupakan tanaman asli Indonesia yang dapat ditemui pada dataran rendah
kepulauan Bali hingga Nusa tenggara.
Buah Tribulus mengandung linoleic acid, minyak esensial, tannin, phylloerytrin, glycoside, phlobaphenes, dan peroxidase.
Tribulus dapat membantu problem seksual karena memiliki komponen yang
disebut protodioscin. Zat ini oleh tubuh manusia akan diubah menjadi
hormon dehidroepiandosteron atau DHEA, yang merupakan stimulan untuk
memproduksi hormon testosteron dan estrogen. Singkatnya, tribulus
merangsang tubuh untuk membentuk hormon testosteron dan estrogen.
Penelitian di laboratorium dengan menggunakan tikus putih telah
membuktikan bahwa pergerakan sperma tikus menjadi lebih aktif setelah
diberikan tribulus. Selain itu, konsentrasi sperma juga meningkat.
Karena khasiat inilah para produsen jamu memanfaatkan tribulus sebagai salah satu unsur dalam produk jamu kuat.
Melalui sebuah penelitian tentang pengaruh tribulus yang terkandung
dalam produk jamu kuat terhadap kadar LH (luitenizing hormon) dan
testosteron, yang dilakukan oleh produsen jamu PT Sido Muncul dan sebuah
universitas terkemuka di Semarang, terbukti bahwa kualitas ereksi pria
dewasa 77,5 persen lebih baik setelah mengonsumsi tribulus.
BAGIAN UNTUK OBAT : Buah
Sifat : Energi Hangat
Rasa : Pahit
Afinitas : hati, ginjal
EFEK PENGOBATYAN : Tonikum; nutrisi; galactagogue; diuretic; alterative;
mendorong produksi semen; memurnikan darah; memperkuat tulang dan urat
daging; meningkatkan penglihatan; memfasilitasi kekuatan fisik
(TCM:membangkitkan energi hati; mengatasi angin-hati; membangkitkan Yang
Ginjal)
INDIKASI:
Spermatorrhea; ejakulasi dini;
impotensi; kemandulan lelaki; buang airseni kurang dan berlebihan;
lumbago; rinnitus; air susu kurang; penglihatan kabur; anemia;
malnutrisi; kesulitan kekuatan fisik (TCM: kurangnya Yang Ginjal;
kurangnya Energi hati)
DOSIS :
Jamu rebusan : 5~10 gram, tiga dosis, saat perut kosong.
Tribulus dikonsumsi tiga kali sehari dengan dosis berkisar dari 85
hingga 400 mg ekstrak. Dosis yang digunakan tergantung pada kadar
saponin yang terkandung dalam produk jamu (yang mengandung tribulus).
Dua buah produk jamu yang sama-sama mengandung 100 mg ekstrak tribulus
belum tentu mempunyai kadar saponin yang sama. Dengan demikian keduanya
belum tentu mempunyai khasiat yang sama. standarisasi kandungan aktif
tribulus terhadap saponin berbeda-beda dalam setiap produk jamu. Di
antaranya ada yang distandarisasi dengan 20 persen saponin, 40 persen,
bahkan 60 persen. Sementara dalam bentuk kering atau serbuk, dosis yang
dianjurkan adalah enam hingga sembilan gram per hari.
KONTRINDIKASI : tidak ada
PANTANGAN : tidak ada
KETERANGAN : Herbal Cina secara khusus merekomendasikan ramuan ini untuk
menghilangkan ketidakmurnian dari darah, dan membangkitkan hati, yang
bertanggungjawab atas penyaringan dan pengisian darah. Ramuan ini juga
kadang digunakan untuk memfasilitasi kontraksi kekuatan fisik selama
masa melahirkan yang sulit.
0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda